Dengan terpilihnya tokoh-tokoh tersebut, Jokowi berharap bisa membangun kepercayaan dari dunia internasional. Dengan begitu, kata Jokowi, maka akan memudahkan Indonesia untuk melakukan berbagai kerja sama. Di antaranya kerja sama KPBU (Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha), PPP (Public Private Partnership), dan kerja sama yang lainnya.
Sementara terkait bentuk pemerintahan ibu kota baru nantinya, Jokowi menyebut kemungkinan besar masih berada di bawah Provinsi Kalimantan Timur. Meski begitu, Jokowi menyatakan hal tersebut masih bisa berubah dalam pembahasan di DPR.
“Yang paling penting, kemarin saya titip ke Bappenas yang menyiapkan ini, terdapat fleksibilitas organisasi sehingga ada kecepatan di situ,” ucap mantan Gubernur Jakarta itu.
Baca juga: Jokowi Pastikan Semua ASN di Jakarta Pindah ke Kaltim 2024
Ia menjelaskan, kota tersebut adalah wilayah administratif dan tidak seperti organisasi-organisasi yang sudah ada seperti sekarang ini.
Adapun mengenai Badan Otorita Ibu Kota, hingga saat ini Jokowi belum memutuskan siapa yang akan memimpinnya. Hingga kini beberapa usulan kandidat sudah masuk kepada dirinya.
“Belum, karena ini kelas berat. Harus kelas berat sebab menyangkut mengerti masalah keuangan, utamanya keuangan global, tapi mengerti juga mengenai urban planning, tata kota, dan memiliki jaringan internasional,” jelasnya.