
TIKTAK.ID – Dilaporkan korban meninggal dunia dari virus korona Wuhan naik menjadi enam orang pada hari Selasa (21/1/20). Kini, pada hari yang sama, kasus pertama dilaporkan di Amerika Serikat.
Kondisi itu membuat pasar jatuh karena kekhawatiran kerusakan ekonomi ketika wisatawan banyak yang membatalkan rencana perjalanan dan bandara meningkatkan penyaringan penumpang.
Virus itu menyerang ketika jutaan warga China bersiap untuk melakukan perjalanan liburan Tahun Baru Imlek. Tak pelak, kondisi ini meningkatkan risiko penularan. Banyak warga China yang bergegas membeli masker wajah untuk melindungi diri mereka dari infeksi serupa flu yang sebelumnya tidak diketahui.
Di sisi lain warga China mulai khawatir, bukan tak mungkin seluruh dunia menolak kehadiran mereka sebagai wisatawan karena dianggap potensial membawa serta virus berbahaya tersebut ke negara yang dikunjunginya.
Baca juga: Polisi dan Demonstran Bentrok di Paris, 59 Orang Ditangkap
Wabah itu, yang dimulai di kota Wuhan di China tengah, juga mengkhawatirkan pasar keuangan ketika para investor mengingat kembali epidemi Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS) China pada 2002-2003, wabah koronavirus yang menewaskan hampir 800 orang.
“Kami akan tinggal di rumah selama liburan. Saya takut karena saya ingat SARS dengan sangat baik,” kata Zhang Xinyuan, yang telah berencana untuk berlibur ke sebuah resor Thailand sebelum dia dan suaminya memutuskan untuk membatalkan tiket pesawat mereka.
Seperti dilansir Reuters, seorang pelancong dari China didiagnosis terjangkit coronavirus Wuhan di Seattle. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), ini merupakan kasus pertama yang diidentifikasi di Amerika Serikat. Pasien dalam kondisi baik, kata CDC.
Halaman selanjutnya…










