TIKTAK.ID – Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh mengaku tengah menunggu Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 menjadi jatah mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Paloh menyampaikan hal itu untuk menanggapi pernyataan Jokowi yang sempat menyebut Pilpres 2024 jatahnya Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Paloh menilai motivasi juga perlu diberikan kepada Anies yang sudah dideklarasikan oleh NasDem.
“Kali ini diberikan motivasi kepada Pak Prabowo, tapi kan bisa saja besok bukan Pak Prabowo. Ada Airlangga Hartarto Capres, memang habis itu dikasih lagi kepada siapa, mungkin Erick Thohir, atau Pak Ganjar Pranowo. Kita tunggu-tunggu kapan diberikan ke Bung Anies,” ungkap Paloh di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat, pada Jumat (11/11/22), seperti dilansir CNN Indonesia.
Baca juga : Surya Paloh Tegaskan Siap Hengkang dari Partai jika Nasdem Tak ‘Naik Kelas’ di 2024
Menurut Paloh, pernyataan Jokowi yang menyebut Pilpres 2024 jatah Prabowo adalah diplomasi tingkat tinggi yang membesarkan hati Prabowo. Pria berusia 71 tahun ini pun menganggap tidak ada yang salah dari langkah Jokowi memberikan motivasi itu.
“Mantap juga diplomasi tingkat tinggi dari Jokowi, bagus kan. Membesarkan hati, positif thinking-nya, memberikan motivasi, jadi apa yang salah?” kata Paloh, mengutip Tempo.co.
Kemudian Paloh menyatakan kalau Jokowi punya kapasitas sebagai seorang Kepala Negara, bukan hanya Kepala Pemerintahan. Pendiri stasiun televisi Metro TV tersebut lantas menegaskan bahwa Kepala Negara merupakan milik dari semua golongan dan kelompok.
Baca juga : PDIP Terus Desak Negara Minta Maaf ke Bung Karno
“Itu (seharusnya) posisi Kepala Negara. Dengan catatan yang perlu kita ketahui, Indonesia hari ini dengan pengamatan saya sebagai Ketua Umum NasDem, inflasi politisi namun defisit negarawan. Itu yang perlu kalian ketahui,” tegas Paloh.
Seperti telah diberitakan, Jokowi buka suara terkait kans Prabowo Subianto jika menjadi calon presiden di Pilpres 2024. Jokowi mengungkit kembali reputasi kemenangan dirinya atas Prabowo pada dua Pilpres sebelumnya.
“Dua kali saat Pilpres juga menang. Mohon maaf, Pak Prabowo, kelihatannya setelah ini jatahnya Pak Prabowo,” ujar Jokowi dalam acara puncak Peringatan Ulang Tahun Perindo di Jakarta, pada Senin (7/11/22).