Media setempat melaporkan bahwa kelompok ini merencanakan serangan dengan menggunakan senjata semi-otomatis. Rencana serangan ini persis dengan serangan pada Maret lalu di Christchurch, Selandia Baru yang menewaskan 51 orang di dua masjid.
Detail rencana serangan diketahui dari pemimpin kelompok ini yang telah diawasi oleh pemerintah. Terutama melalaui rapat-rapat dan obrolan dengan anggota kelompok ini. Penyidik mempelajari rencana mereka melalui intel yang menyusup ke kelompok tersebut.
Baca juga: China Bantah Tuduhan AS terhadap Huawei
Kejaksaan mengatakan bahwa mereka melakukan razia pada Jumat lalu untuk mengetahui apakah para tersangka sudah memiliki senjata atau persediaan untuk melancarkan serangan.
Pemerintah Jerman mulai mengawasi kegiatan kelompok ekstrem sayap kanan, sejak pembunuhan politisi konservatif lokal Walter Lübcke pada Juni lalu dan serangan ke sebuah Sinagog di Kota Halle pada Oktober.
Sementara Media Jerman, Der Spiegel melaporkan bahwa pemerintah saat ini telah membuat 53 daftar orang-orang dari kelompok sayap kanan yang dianggap “berbahaya” dan berpotensi melakukan serangan teror.
Baca juga: Salip Qatar, Australia Menjadi Produsen Gas Alam Nomor Wahid