Melalui akun Instagramnya @nurmantyo_gatot, ia mengatakan saat ini di China, penganut komunis dan ateis justru beramai-ramai mendatangi masjid untuk belajar wudu dan mengikuti salat berjemaah.
“Namun di negeri yang mayoritas Muslim, justru sebaliknya. Mereka beramai-ramai menggaungkan phobia dengan masjid, seakan-akan masjid sebagai sumber penularan Covid-19,” tulis Gatot, Rabu (18/3/20).
Baca juga: Cucu Habibie Sindir Jokowi: Takut Lockdown Lebih Pentingkan Duit, Tak Peduli Rakyat Sakit
Mengutip Vivanews.com, terdapat video viral dari unggahan akun Facebook Mas Benk pada Jumat, 7 Februari 2020, yang menunjukkan warga China berlomba-lomba untuk mengikuti salat berjemaah. Dalam video tersebut menampilkan sejumlah orang melaksanakan salat, bahkan ada juga yang salat dengan arah kiblat yang berbeda-beda. Terlihat pula banyak orang yang menonton orang salat dengan latar belakang toko bertuliskan huruf China.
Namun, video tersebut ternyata diunggah akun YouTube Deshabimani, surat kabar milik Komite Negara Partai Komunis India pada 7 Juni 2019. Potongan judul video itu bertuliskan “eid, yiwu, China”, yang merupakan video saat salat Idul Fitri di Masjid Yiwu, China pada Juni 2019.