TIKTAK.ID – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berupaya memperkuat perusahaan pelat merah dengan cara memetakan portofolio bisnis BUMN beserta anak-cucu usahanya. Sebagai langkah awal, Erick telah merampingkan 51 anak cucu BUMN dari PT Pertamina (Persero), PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
“Kita harus memastikan bagaimana pekerja diutamakan, digabungkan usaha lain, diprioritaskan efisiensi, dan memperkuat cashflow,” ujar Erick dalam keterangan tertulis, seperti dilansir Detik.com, Minggu (5/4/20).
Lebih lanjut, Erick menjelaskan, pemetaan akan menentukan langkah dan strategi bagi Kementerian BUMN untuk memutuskan mempertahankan, mentransformasikan, mengonsolidasikan, atau divestasi.
Baca juga : Didesak Minta Maaf oleh Luhut Binsar Panjaitan, Said Didu Balas dan Bacakan Surat Balasan
Erick berharap pemetaan dan sejumlah langkah efisiensi yang dilakukan BUMN dapat mengantisipasi dampak perekonomian Indonesia akibat pandemi COVID-19. Ia menilai sejumlah negara, termasuk Indonesia, tentu memiliki tantangan berat dalam sektor ekonomi lantaran pandemi ini.
Sementara itu, Anggota Komisi VI Mufti Anam mengatakan, berbagai langkah telah dilakukan Kementerian BUMN untuk menangkal virus Corona. Terkait aspek kesehatan, Kementerian BUMN bahkan telah terlibat dalam penyediaan rumah sakit darurat Wisma Atlet. Mufti menyebut Erick juga telah melakukan konsolidasi BUMN untuk menampung 10.000 pasien Corona.
“Total RS BUMN bisa menangani 10.000 pasien Corona. Tapi semoga tidak sampai sebanyak itu yang benar-benar dirawat, kemudian obat-obatan seperti Klorokuin dan Avigan juga siap,” tutur Mufti.
Baca juga : Mengapa Sandiaga Ngaku Shock Dengar Kabar Wakil Jaksa Agung Tewas Kecelakaan di Tol Jagorawi?
Tidak hanya itu, soal jaring pengaman sosial, BUMN juga dilibatkan untuk menyalurkan bantuan Pemerintah yakni berupa listrik gratis untuk 450VA dan diskon listrik 50% bagi pelanggan 900VA. Kemudian untuk memulihkan ekonomi, kebijakan yang ditempuh restrukturisasi kredit dari bank-bank BUMN.
“Restrukturisasi kredit sebagian sudah jalan. Hal itu melegakan, tapi saya berharap terus diperluas hingga ke UMKM di kecamatan-kecamatan agar ekonomi lokal tak benar-benar mati,” kata Mufti.
Seperti diketahui, angka positif Corona di Indonesia bertambah 247 kasus. Hal itu diungkapkan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto (Yuri), lewat siaran langsung kanal YouTube BNPB Indonesia, Selasa (7/4/20).
Baca juga : Lewat Perpres ini Jokowi Jadikan Sri Mulyani Makin ‘Sakti’
Saat ini total terdapat 2.738 kasus positif Covid-19 di Indonesia. Total orang yang sembuh bertambah 12 orang, sehingga kini sudah ada 204 orang yang sembuh dari Covid-19. Namun, jumlah orang meninggal dari kasus positif Covid-19 bertambah 12 orang, sehingga total menjadi 221 orang.