
TIKTAK.ID – Tubuh memiliki banyak cara untuk memberi sinyal adanya penyakit yang sedang mengintai, salah satunya yakni munculnya rasa lelah atau nyeri kronis. Umumnya, ciri-ciri itu dapat menjadi tanda adanya penyakit yang disebut Fibromyalgia.
Fibromyalgia sendiri tergolong penyakit kronis dan jangka panjang, yang bisa membuat penderitanya mengalami kelelahan dan rasa sakit di sekujur tubuh. Penyakit tersebut juga memicu nyeri pada otot dan tulang, serta gangguan tidur dan kognitif.
Hingga kini, Fibromyalgia tergolong penyakit yang masih sulit diobati. Metode pengobatannya pun hanya sebatas mengelola gejala dan meningkatkan kualitas hidup penderitanya saja.
Selain nyeri di sekujur tubuh dan kelelahan kronis, terdapat beberapa gejala Fibromyalgia lainnya. Ada yang memiliki gejala dalam bentuk gangguan fisik dan ada pula yang berwujud gangguan mental. Gejala Fibromyalgia di antaranya sulit tidur, sakit kepala, depresi, cemas, sulit fokus, nyeri perut, bagian bawah mata kering, serta mengalami gangguan kandung kemih.
Penyebab Fibromyalgia dapat terjadi akibat otak dan saraf salah menafsirkan atau bereaksi berlebihan terhadap sinyal nyeri. Biasanya, hal itu muncul akibat adanya ketidakseimbangan kimiawi di otak atau kelainan pada gangglion akar dorsal, sehingga memengaruhi sensasi nyeri sentral otak.
Seperti dilansir Kompas.com, berikut ini kondisi yang bisa memicu hal itu:
Infeksi
Infeksi dapat memperburuk gejala Fibromyalgia. Infeksi yang umumnya bisa memicu penyakit ini yaitu infeksi flu, pneumonia, GI, atau virus Epstein-Barr.
Genetik
Penyakit Fibromyalgia juga bisa timbul karena adanya faktor genetik. Orang yang memiliki riwayat keluarga dengan kondisi ini, maka turut berisiko besar mengalami hal yang sama. Peneliti mengatakan hal ini bisa disebabkan mutasi gen tertentu yang memengaruhi transmisi sinyal nyeri kimiawi antarsel saraf.
Trauma
Orang yang pernah mengalami trauma fisik atau emosional parah dapat mengalami Fibromyalgia. Oleh sebab itu, kondisi ini seringkali terjadi pada orang yang mengalami gangguan stres pasca-trauma (PTSD).
Stres
Sama seperti trauma, stres dapat meninggalkan efek jangka panjang pada tubuh, dan perubahan hormonal yang dapat menyebabkan Fibromyalgia.