TIKTAK.ID – Meskipun wabah virus Corona tengah marak saat ini, hal itu tidak menyurutkan rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadikan Indonesia sebagai “Raja Minyak”. Karena itu, untuk mencapai status tersebut Jokowi menargetkan produksi minyak sebanyak satu juta barel per hari (bph).
“Untuk itu, memang kita harus melakukan banyak langkah untuk bisa meningkatkan produksi minyak. Langkah tersebut antara lain, pertama, mempertahankan tingkat produksi lapangan-lapangan yang ada. Kemudian melakukan program reserves to production, jadi sumber-sumber yang terdeteksi potensi jumlahnya bisa segera berproduksi. Selain itu juga program untuk melakukan recovery antara lain, steamflood, chemical enhanced oil recovery,” ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, di Istana Negara, Jakarta, dilansir CNBCIndonesia.com, Rabu (4/2/20).
Baca juga: Jokowi: Jangan Ada yang Hambat Urusan Impor Garam, Gula dan Bahan Baku Lainnya
Arifin mengaku saat ini Indonesia memiliki 13.000 lubang bekas pengeboran minyak yang ditinggal dan bisa direaktivasi kembali. Namun, lanjut Arifin, perlu dilakukan mobilisasi tenaga ahli hingga peralatan untuk mengoptimalkan produksi minyak tersebut.
“Kalau di daerah yang sekarang ini, banyak minyak seperti Rokan, ada 10 lokasi potensial, itu contoh yang akan kita lakukan. Ada juga 28 jumlah lokasi Wilayah Kerja (WK) yang harus kita optimalkan,” terang Arifin.
Menurut Arifin, untuk merealisasikan hal tersebut Pemerintah juga mendorong investasi asing masuk. Ia menyatakan, caranya dengan membuat tawaran-tawaran yang menarik.
Baca juga: Ternyata Jokowi Sering Marahi Para Menteri, Kenapa?
Halaman selanjutnya…