
TIKTAK.ID – Pengasuh Ponpes Ora Aji, Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah, mengaku tidak ingin berpolemik dengan pesan via video dari Ketua DPP PAN, Ahmad Mumtaz Rais. Dia mengatakan bahwa Ponpes Ora Aji “tidak dijual” untuk kepentingan politik.
Sebelumnya, dalam video viral tersebut, tampak putra dari Amien Rais itu mengklaim bakal meminta dukungan kepada Pondok Pesantren Ora Aji yang diasuh Gus Miftah. Dia juga menyatakan ingin memberi sumbangan hingga Rp100 juta ke sana.
Akan tetapi, Gus Miftah menyebut ponpes yang dirintisnya itu sedari awal memang tidak pernah mengemis sumbangan. Apalagi, kata Gus Miftah, bila harus dipersyaratkan mendukung suatu pihak tertentu.
Baca juga : Buka Opsi Maju Pilpres Lewat PAN, Ridwan Kamil: Bismillah
“Yang perlu dicatat, pertama, Ora Aji tidak ada donatur tetap, karena sifatnya yayasan orang ngasih santri ya silakan saja. Tapi enggak ada kemudian dari orang yang kemudian nitip itu memberi syarat macam-macam,” ujar Miftah, seperti dilansir CNN Indonesia, Selasa (5/10/21).
“Jika dia ingin nyumbang orang ulang tahun ya silakan saja, siapa pun boleh. Tapi bukan donasi, karena namanya donasi itu kan donasi ke pondok kita enggak ada donatur (tetap). Kalau dia ngasih ulang tahun, nyumbang tapi pakai ngancam-ngancam itu ya, biarin saja,” imbuhnya.
Miftah menjelaskan, pada dasarnya Ponpes Ora Aji tidak pernah menolak sumbangan pihak luar. Ia menyatakan selama ini sudah banyak donatur yang mengikhlaskan hartanya untuk para santri dan itu pun tanpa diminta dan tanpa syarat.
Baca juga : Pengurus Partai Ummat Mundur Bergiliran, Amien Rais Makin Kesepian
“Tapi kalau katakanlah secara politik harus memilih seseorang, atau saya nyumbang kalau milih siapa gitu, maka bahasanya gini, Ora Aji ora didol,” tutur Miftah.
Kemudian Miftah menegaskan bahwa video Mumtaz dibuat tanpa persetujuan apa pun dari pihak ponpes. Meski begitu, pihaknya juga tidak mau ambil pusing terkait urusan tersebut.
“Kita enggak ada urusan, karena yang bikin bukan kita. Biarkan masyarakat dan Jemaah yang menilai. Mosok kelase Ora Aji silau dengan uang Rp100 juta kan tidak lucu. Kita memiliki 300 santri lebih semuanya gratis makan, minum, belajar di pondok. Jadi kalian bisa menghitung berapa pengeluaran per bulan,” ungkapnya.