Seperti diberitakan sebelumnya, RUU HIP tengah menjadi polemik di tengah masyarakat. Sebab, RUU usulan DPR tersebut dianggap memeras Pancasila menjadi Trisila dan Ekasila. RUU HIP juga dinilai tidak mencantumkan Tap MPRS XXV Tahun 1996 yang melarang ajaran Komunisme dalam konsideran. Beberapa ormas Islam pun telah menyatakan pendapatnya menolak RUU ini.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengaku RUU ini diusulkan oleh fraksi partainya di DPR. Ia pun menyatakan pihaknya membuka dialog dengan siapapun. Ia menegaskan, saat ini RUU HIP masih berupa rancangan, sehingga bisa diubah.
Baca juga: Anggap Pemerintah Plinplan Soal RUU HIP, PKS: Tiap Menteri Terkait Tunjukkan Beda Sikap
“Dengan adanya Rancangan Undang-Undang yang kami usulkan, tentu saja PDI Perjuangan membuka dialog,” terang Hasto melalui webinar “Jas Merah: Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah, Ciptakan Sejarah Positif Bagi Bangsa” dalam Rangka Peringatan Bulan Bung Karno 2020, Minggu (28/6/20).