Dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu (7/12/19), pemerintah Hongkong mengimbau warganya agar tenang dan mengatakan telah “mendapat pelajaran dan akan dengan rendah hati mendengarkan dan menerima kritik”.
Komisaris polisi baru Hong Kong, Chris Tang, mengatakan pasukannya akan mengambil pendekatan fleksibel atas demonstrasi, menggunakan “pendekatan keras dan lunak”.
Baca juga: Hongkong Lautan Api
Bekas koloni Inggris itu diguncang oleh lebih dari 900 demonstrasi, prosesi dan pertemuan publik sejak Juni. Banyak dari demonstrasi yang berakhir dengan bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi, yang tak jarang merespons dengan gas air mata dan peluru karet.
Demonstran marah atas apa yang mereka anggap mengekang kebebasan yang dijanjikan Beijing ke Hongkong ketika koloni Inggris itu kembali ke pemerintahan China pada tahun 1997.
Setidaknya selama 6 bulan demonstrasi, hampir 6.000 orang ditangkap. Lebih dari 30% dari mereka berusia antara 21 dan 25 tahun.
Baca juga: Aksi Brutal di Tengah Bayang-Bayang Kehancuran Hongkong