Rudal Rusia
Selain persoalan operasi militer atas Kurdi yang dilakukan oleh Turki, isu lain yang juga menjadi alasan regangnya hubungan kedua negara adalah keputusan sepihak Erdogan yang membeli sistem rudal S-400 dari Rusia. Washington segara merespons dengan menendang Turki dari pembelian jet tempur F-35, berlanjut ancaman Erdogan yang akan membeli pesawat tempur buatan Negeri “Beruang Merah”.
“Saya sangat berharap kami dengan segera dapat menyelesaikan situasi ini,” ucap Trump dalam konferensi pers tanpa memberi penjelasan lebih lanjut tentang pernyataannya tersebut.
Baca juga: Ngotot Jarah Minyak Suriah, Trump Panen Kecaman
Faktanya, Kongres AS sendiri tidak terlalu senang dengan perilaku Turki akhir-akhir ini, walaupun Trump telah mengundang sejumlah politisi Partai Republik untuk bertemu Erdogan.
Oktober lalu, Dewan Perwakilan Amerika Serikat (US House of Representatives) menyetujui resolusi berisi pengakuan atas peristiwa pembantaian yang dilakukan oleh Kesultanan Ottoman (Turki) terhadap Armenia.
Baca juga: Raja Thailand Lucuti Gelar Kehormatan Selir Sineenat yang Dicap Tak Setia
Ankara dalam beberapa kesempatan membantah resolusi dan tuduhan genosida tersebut, dengan menyebut bahwa Armenia adalah salah satu korban Perang Dunia I. Bahkan Erdogan menyambut geram saat pertemuan di Gedung Putih, karena resolusi tersebut menurutnya hanya akan memberikan “bayangan kelam”.