TIKTAK.ID – Berita mengejutkan datang dari negeri Gajah Putih. Raja Thailand Maha Vajiralongkorn mencopot seluruh gelar kerajaan dan jabatan militer selirnya sendiri, Sineenat Wongvajirapakdi.
Pihak istana dalam keterangan resminya, Senin (21/10/19), menjelaskan alasan pencopotan itu karena Sineenat dianggap “tidak setia”.
Pengumuman pencopotan seluruh gelar itu dilakukan persis tiga bulan setelah Sineenat berstatus selir raja.
Sineenat yang kini berusia 34 tahun itu, secara resmi diangkat sebagai selir kerajaan, Juli lalu. Pengangkatan Sineenat merupakan pengangkatan selir kembali pasca 100 tahun prosesi serupa untuk terakhir kalinya dilakukan.
Pihak istana menyebut Sineenat sebagai pribadi yang ambisius dan berusaha menjadi ratu dengan segala cara. Istana juga menyebut Sineenat bertindak tak pantas dan tak tahu terima kasih.
Penganugerahan gelar bangsawan sebagai selir kerajaan diberikan kepada Sineenat dua bulan setelah penobatan ratu Thailand diberikan kepada istri keempat raja, Suthida Tidjai, 41. Sebelum dinikahi raja, Suthida Tidjai adalah seorang pramugari, yang juga pernah menjadi wakil kepala pengawal pribadi raja. Suthida Tidjai dinobatkan sebagai ratu pada bulan Mei, dengan gelar Ratu Suthida Vajiralongkorn na Ayudhaya.
Maha Vajiralongkorn menjadi raja Thailand pada tahun 2016, setelah ayahnya, Bhumibol Adulyadej, meninggal dunia.
Sumber istana mengatakan, Sineenat tidak memiliki pemahaman tentang tradisi kerajaan yang baik dan menunjukkan ketidaktaatan kepada raja dan ratu.
Beberapa hari setelah pengangkatan Sineenat, website kerajaan merilis satu set foto candid Sineenat bersama dengan biografi resminya.
Di antara foto yang diunggah tampak Sineenat sedang menerbangkan pesawat jet tempur. Dalam korps militer, Sineenat berpangkat mayor jenderal dan pernah menjalani pelatihan penerbangan.
Namun, halaman yang menampilkan foto dan biografi Sineenat itu tampaknya telah dihapus pada hari Senin. Pihak istana beralasan laman tersebut berhenti beroperasi karena lalulintas akses ke website kerajaan melonjak tinggi.