Memang, aplikasi WhatsApp sangat mudah bagi pengguna. Salah satunya adalah meneruskan satu pesan ke 256 orang hanya dengan satu ketukan saja. Pada awalnya, pesan diteruskan tersebut tidak dilabeli dengan forward. Selain itu, enkripsi ujung ke ujung juga hampir tidak digunakan bagi pihak berwenang dalam menentukan siapa yang mungkin menggunakan aplikasi dalam menyebarkan pesan kebencian.
Sama halnya yang terjadi di India, aplikasi WhatsApp kerap dikaitkan dengan kekerasan massa. Sehingga, aplikasi ini dianggap cukup kejam bagi masyarakat India.
Dalam menyikapi hal tersebut WhatsApp mulai bereksperimen. Salah satunya adalah membuat batasan berapa kali pesan bisa diteruskan. Hal tersebut juga mulai memberi label pada pesan yang diteruskan pertama kalinya. Selain itu, ditambahkan juga dua panah dalam menunjukkan bahwa pesan tersebut telah berulang kali diteruskan. Tujuannya adalah supaya masyarakat tahu bahwa panah dua kali merupakan pesan terusan yang sudah berulang kali dikirim.