Anies mengklaim selama ini transportasi dan cara mengatur kota di Jakarta tidak mendorong untuk membuat elemen masyarakat bersatu. Namun setelah dua tahun kepemimpinannya, ia mengaku pola itu diubah sehingga seluruh angkutan darat dan berbasis rel di Jakarta akan saling terintegrasi.
Ia memaparkan, penumpang dari MRT dapat dengan mudah berpindah ke angkutan lain. Di antaranya angkutan Transjakarta, Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line, dan angkutan lain mikrobus yang tergabung dalam Jaklingko.
Anies menyebut Transjakarta dan MRT sebagai instrumen pemersatu. Menurutnya, dari angkutan tersebut berangkat komponen semua masyarakat.
Baca juga: Anies Baswedan Tolak Hadiri Deklarasi Dirinya sebagai Capres 2024, Panitia Batalkan Acara
Selain itu, Anies juga menyatakan bangga dengan sejumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI yang bergerak di bidang transportasi. Ia memuji BUMD yang sekarang tidak lagi bekerja secara sektoral, melainkan saling berkolaborasi untuk memikirkan pola integrasi dengan angkutan umum lain.
Anies menjelaskan, implikasinya yakni masyarakat dapat lebih dimudahkan dengan sejumlah angkutan umum yang saling terhubung dan harganya terjangkau.
“Dulu MRT memikirkan MRT, dan Transjakarta memikirkan Transjakarta. Tapi sekarang alhamdulillah saya bersyukur bahwa rancangannya sudah memperhitungkan integrasi,” kata Anies.