Anies pun memastikan fasilitas bertaraf internasional yang akan dibangun di kawasan TIM akan terjangkau untuk para seniman. Ia mengklaim revitalisasi TIM bukan untuk mencari uang bagi Pemprov DKI.
“Kalau Pemprov mau cari uang, menaikkan PBB lebih mudah daripada mencari uang lewat biaya sewa fasilitas di TIM. Justru pengelolanya harus berbentuk PT supaya leluasa,” ucap Anies.
Selain itu, Anies juga memastikan pihaknya tidak akan mengomersialisasi kegiatan seni budaya. Ia mencontohkan pada pemisahan Dinas Kebudayaan dan Dinas Pariwisata di kalangan internal Pemprov DKI.
Baca juga: Dibanding-bandingkan dengan Jokowi, Gerindra DKI Bela Anies: Jokowi Tak Selesaikan Tugas Gubernur
Pernyataan Anies soal tak mencari laba itu pun dituding dusta oleh Prasetio. Ia meragukan jika Pemprov DKI tak mencari keuntungan dari TIM.
“Kita mau diskusi sampai besok sore ujungnya komunikasi, Pak, dan mereka diajak ngobrol, memang itu tempat dia. Kita sepakat dengan pemikiran Pak Gubernur. Tadi ada pusat kesenian kebudayaan bertaraf internasional, saya sepakat, Pak, untuk pemasukan kita juga kok,” tutur Prasetio yang hadir dalam rapat bersama Anies.
“Kalau dibilang nggak ada keuntungan di situ bohong lah, Pak, (bertaraf) internasional pasti ada keuntungan mengundang orang,” imbuh Prasetio.
Halaman selanjutnya…