Lebih lanjut, Rizieq ingin agar masyarakat Indonesia tak mendapat informasi simpang siur atas pencekalannya tersebut. Dirinya dicekal bukan karena melakukan pelanggaran keimigrasian, kasus pidana atau perdata.
Rizieq juga mengaku siap pulang ke Indonesia sejak lama, tapi ada sesuatu yang menghalangi. Dirinya menyebut ada pihak di belakang pencekalannya, yang takut jika dirinya kembali ke Indonesia.
Sementara itu, dalam konferensi pers di Sekretariat DPP FPI, Petamburan, Jakarta Pusat pada Senin (11/11/19), Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Ustaz Slamet Ma’arif menyebut pencekalan sang Imam Besar bersifat politis. Pihaknya juga menyebut Habib Rizieq Shihab sengaja baru menunjukkan surat tersebut karena HRS menjaga martabat pemerintah Indonesia dalam hubungannya dengan pihak Kerajaan Saudi.