“Kita akan mencoba menjaga ekonomi Indonesia, sehingga kita mampu mengatasi Covid-19 dan sekaligus memulihkan ekonomi menjadi ekonomi yang lebih kuat, sehat, serta mampu membangun fondasi yang lebih baik,” imbuhnya.
Sementara itu, Staf Khusus Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo juga ikut angkat bicara terkait hal ini.
“Di tengah tekanan pada perekonomian global saat ini, kita patut bersyukur dan terus merawat optimisme,” terang Yustinus.
Baca juga : Astaga! Pasca Luhut Ketemu Trump, Indonesia Mendadak Buka ‘Calling Visa’ untuk Israel
Perlu diketahui, pada kuartal II-2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia mencatatkan -5,32%. Kemudian pada kuartal ketiga, pertumbuhan ekonomi masuk ke dalam fase resesi karena mencatatkan -3,49%.
Dari catatan tersebut, wajar jika beberapa ekonom menyebut pernyataan IMF tak lebih dari sekadar “jebakan batman”.
“Proyeksi. Pakai kaca standar kreditur sih? Kacanya dibuat pakai standar IMF agar diproyeksi dapat utangan lagi”, kritik @KetumProdem.
Baca juga : Jokowi Tweet Soal Charlie Chaplin, Sindir Jusuf Kalla?
“Rentenir kok dipercaya? Yang ada dililit sampai mati sesak napas. Iya gak sih? 🤥🤥” imbuhnya.