“Saya jawab, ‘ada dua Pak Ketua, pertama, sobek-sobek lalu masukkan tong sampah, dan kedua, terserah Pak Ketua,” terang Gatot.
Gatot menyatakan menjawab demikian karena dirinya tidak berkeinginan untuk mendapatkan posisi tertinggi sebagai Panglima TNI.
“Karena ketika itu memang saya tidak berkeinginan posisi seperti itu (Panglima TNI)’,” jelas Gatot.
Baca juga : PA 212 Minta Semua Stasiun TV Tayangkan Film G30S/PKI
Setelah percakapannya dengan Setnov, Gatot lantas bertanya langsung ke Jokowi ihwal penunjukannya sebagai Panglima TNI. Ia pun bertanya demikian karena mengetahui bahwa Jokowi tidak pegang DPR, kepolisian, kejaksaan, bahkan TNI apalagi KSAD.
“Karena kita sama-sama tahu, begitu beliau jadi presiden karena didukung oleh rakyat, sedangkan di DPR tidak punya partai,” tutur Gatot.
“Saya diangkat, dan kapan saya harus turun itu tergantung presiden, jadi tidak ada ketentuannya. Saya diangkat hari ini, kemudian besok diberhentikan presiden itu boleh, sebelum pensiun juga boleh,” imbuhnya.
Baca juga : Waduh, Jokowi Restui Usul Prabowo Angkat Mantan Anggota Tim Mawar Jadi Pejabat Kemenhan
Pernyataan Gatot itu sekaligus menganulir soal klaim Gatot sebelumnya yang dicopot Jokowi karena memerintahkan menonton film G30S/PKI. Pada saat menjadi panglima TNI, Gatot mengaku memerintahkan jajaran TNI untuk menonton film G30S/PKI karena melihat adanya tanda-tanda kebangkitan PKI gaya baru.