Sebelumnya, Indonesia telah mengirim masker dan alat kesehatan lainnya kepada China. Bantuan itu dikirimkan melalui pesawat Garuda Indonesia ke Beijing. Selain itu, ada pula yang dibawa langsung menggunakan pesawat Batik Air saat menjemput 238 warga negara Indonesia dari lokasi episentrum wabah 2019-nCoV Wuhan, Provinsi Hubei, pada Sabtu (1/2/20).
Sementara China sendiri tengah mengembangkan berbagai obat untuk menanggulangi virus Corona. Salah satu yang diyakini bisa menyembuhkan pasien Corona adalah Remdesivir.
Mengutip South China Morning Post (SCMP) Kamis (6/2/20), China telah mengajukan permohonan untuk mematenkan obat tersebut. Jurnal Cell Research mencatat penelitian telah dilakukan di luar tubuh manusia, dan menemukan senyawa remilei Gilead dan obat malaria kloroquine sangat efektif dalam pengendalian infeksi virus Corona.
Baca juga: Diserbu Jutaan Belalang, Pakistan dan Somalia Deklarasi Darurat Nasional
Remdesivir pada awalnya dikembangkan oleh Gilead Sciences yang berbasis di AS untuk mengobati Ebola, lalu diujikan kembali untuk mengobati pasien virus Corona baru.
Pasien virus Corona pertama di AS disebut membaik setelah diobati dengan Remdesivir. Hal itu diungkapkan dokter yang menangani pasien tersebut dalam sebuah jurnal yang diterbitkan The New England Journal of Medicine, pekan lalu.
Gilead juga telah setuju dan mendukung Kementerian Kesehatan China untuk melakukan uji klinis. Saat ini, obat eksperimental Remdesivir semakin dekat untuk disetujui sebagai pengobatan terhadap pasien terjangkit virus Corona.