Sumber-sumber keamanan Irak mengatakan pada Senin ini bahwa pasukan AS di provinsi utara Nineveh, Irak meningkatkan keamanan. Jet-jet koalisi yang dipimpin AS mengitari pangkalan militernya di Mosul dan Qayarah.
Iran juga mengutuk serangan AS itu sebagai “terorisme”. Juru bicara pemerintah Iran, Ali Rabiei mengatakan menyangkal peran Iran dalam hal apapun pada serangan terhadap pasukan Amerika.
“Klaim ini tanpa bukti apa pun dan tidak dapat dibenarkan membom dan membunuh orang. Itu melanggar hukum internasional,” kata juru bicara pemerintah Iran Ali Rabiei, yang dikutip oleh kantor berita semi resmi, Fars.
Baca juga: 61 Orang Tewas Akibat Ledakan di Somalia
Kementerian Luar Negeri Iran menyerukan hal yang sama. Mereka meminta agar Amerika Serikat menghormati kedaulatan Irak dan integritas wilayahnya.
Aliansi Fatih Irak, yang memegang jumlah kursi terbesar kedua di parlemen dan sebagian besar terdiri dari para pemimpin milisi, menyebut serangan udara itu sebagai serangan terhadap kedaulatan Irak.
“Serangan kurang ajar oleh pasukan Amerika terhadap pasukan keamanan yang menargetkan brigade 45 dan 46 Popular Moralization Forces di daerah Qaim adalah serangan terhadap kedaulatan nasional dan martabat Irak,” tulisnya dalam sebuah pernyataan.