Pakar Mikro Ekspresi Sebut Gibran Tiru Gaya Jokowi saat Debat Cawapres
TIKTAK.ID – Pakar mikro ekspresi, Kirdi Putra menduga calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka mencoba menjadi sosok ayahnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia menilai Gibran menyalin gaya bicara Presiden dalam debat kedua Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
Menurut Kirdi, gaya bicara Gibran saat debat kedua adalah hal yang disengaja. Sebab, dia menyebut gaya berbicara Gibran biasanya cukup berbeda dari yang dia tampakkan pada debat yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI di Jakarta Convention Center (JCC), pada Jumat (22/12/23) malam tersebut.
“Mas Gibran ini menurut saya dia mencoba menyalin cara berbicara Pak Jokowi. Kita tak boleh membandingkan hanya melihat saat debat Cawapres saja. Namun kita harus tarik dengan porsi waktu yang lebih panjang, ketika dia pidato semasa menjadi Wali Kota Solo misalnya,” ujar Kirdi, seperti dilansir Republika.co.id dari Antara, pada Jumat (22/12/23) malam.
Baca juga : Targetkan 7 Persen Peningkatan Ekonomi, Mahfud Singgung Masalah Korupsi
Kirdi mengeklaim kesamaan gaya berbicara tersebut bukan merupakan sebuah kebetulan. Dia menilai sangat mungkin seorang anak punya gaya berbicara yang berbeda dengan ayah atau ibunya.
“Saat cara bicara itu hampir sama persis, maka ini menimbulkan sebuah pertanyaan. Bukan hanya karena ayahnya dianggap keren, tidak, namun ada sebuah kepentingan yang dapat memengaruhi pikiran manusia. Ini seperti teknik NLP (Neuro Linguistic Programming) atau hipnoterapi,“ tutur Kirdi.
Sekadar informasi, NLP merupakan salah satu teknik pengaturan pola pikir alam sadar seseorang yang berfokus agar pikiran bekerja sesuai dengan yang diinginkan. Teknik NLP juga mampu membuat seseorang punya pemikiran yang kokoh, sehingga nantinya dapat membangun argumentasi dengan baik.
Baca juga : Analis Politik Soal Gibran di Debat Cawapres: Sebelumnya Diremehkan Ternyata di Luar Dugaan
Kemudian Kirdi mengungkapkan bahwa apa yang dilakukan Gibran itu merupakan upayanya untuk membuat publik merasa aman, seperti ketika dipimpin oleh Jokowi.
“Mungkin memang ada kesamaan gaya bicara, tapi ini sudah sama persis. Artinya dia mencoba menyalin figur Jokowi ke dirinya, supaya orang yang melihat dia itu seperti akan merasa aman, sama seperti ketika dibimbing Pak Jokowi. Memberikan kesan bahwa orang lain boleh saja mau melanjutkan misi Pak Jokowi, tapi saya adalah Pak Jokowi,” ucap Kirdi.