“Karena dengan Ibu Kota baru semangatnya tak hanya pindah gedung, tapi kita ingin pindah cara kerja. Kita ingin instal sistem baru yang cepat dan efisien, pindah budaya kerja,” ucap Jokowi.
Tidak hanya itu, Jokowi mengungkapkan ingin membangun ekonomi baru yang berbasis iptek dan inovasi, serta pindah dari analog ke sepenuhnya digital.
Baca juga: Ahok Disebut Calon Kuat Kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru Pilihan Jokowi, Benarkah?
Sebagai informasi, salah satu desa di lokasi Ibu Kota baru sempat mengalami banjir, yakni Desa Bukit Subur, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur. Namun, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa memastikan banjir tidak terjadi di lokasi Ibu Kota baru.
Sementara Deputi Bidang Pengembangan Regional Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Rudy Soeprihadi Prawiradinata menegaskan, wilayah Ibu Kota baru dipastikan bebas banjir.
Meski begitu, dia tidak membantah adanya potensi banjir di sana, namun letaknya tidak berdekatan dengan Ibu Kota Negara.
“Yang banjir itu tidak ada. Memang ada, tapi beda lokasi, di Penajam Paser Utara, tapi bukan di IKN,” jelasnya di Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Senin (24/2/20).