Pihak keamanan juga menghadirkan ibu tersangka ke lokasi penembakan untuk mencoba membujuk anaknya agar menyerah.
Salah seorang yang berhasil dibebaskan keluar dari gedung mengatakan kepada BBC bahwa dirinya dan yang lain bersembunyi di kamar mandi lantai empat. Kemudian melarikan diri ke lantai dua dan bersembunyi di bawah meja restoran selama hampir tiga jam. Setelah mendengar beberapa tembakan dan melihat kehadiran beberapa tentara, akhirnya merasa lega dan dikawal keluar gedung oleh pasukan keamanan.
Pada Minggu pagi, pihak keamanan akhirnya bisa melumpuhkan tersangka. Akhirnya, teror selama 17 jam itu pun berakhir dengan tewasnya tersangka.
Baca juga: Ketika Pelosi Robek Salinan Naskah Pidato Trump
Menteri Kesehatan Thailand, Anutin Charnvirakul sebelumnya mengatakan bahwa 16 orang tewas di lokasi penembakan dan empat lainnya tewas di rumah sakit. Sementara 31 lainnya luka-luka dengan 10 di antaranya dalam kondisi kritis.
Namun, jumlah ini belum final dan masih ada kemungkinan akan terus bertambah. Menteri Kesehatan juga mengimbau masyarakat untuk mendonorkan darahnya ke rumah sakit sekitar mereka tinggal untuk membantu para korban terluka.
Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-ocha terus mengikuti perkembangan peristiwa ini dan menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada mereka yang meninggal, seperti disampaikan juru bicaranya.
Baca juga: Seribu Lebih Korban Virus Corona Sembuh, China Berterimakasih ke Indonesia, Kok Bisa?