TIKTAK.ID – Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau kerap disapa Ahok, memberikan dukungan agar target Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir supaya Pertamina masuk daftar Top 50 perusahaan terbesar dunia menurut Fortune dapat tercapai.
Melulai terbitan teranyarnya, Fortune 500 telah memposisikan Pertamina pada urutan ke-287 disertai nilai pemasukan (revenue rating) mencapai USD49,469 miliar.
“Iya, harus ikutin arahan Menteri BUMN. Memang, daripada Petronas dan perusahaan minyak lainnya masih tertinggal jauh. Pertamina perlu kerja lebih keras lagi,” sebut Ahok sebagaimana dilansir Media Indonesia, Selasa (3/8/21).
Baca juga : Luhut Mendadak Kumpulkan Guru Besar, Ekonom, Dokter Hingga Mahasiswa, Bahas Apa?
Agar mampu meraih target tersebut, Ahok pun memberikan masukan tentang kebutuhan terhadap pembenahan lagi pada kinerja Pertamina. Sebagai contohnya, best practice bisnis atau praktik terbaik yang butuh menyesuaikan standar dunia. Kemudian, dari proses mencari dan menarik pelamar kerja Pertamina yang diharapkan lebih terbuka.
“Soal SDM talent pool perlu jelas prosesnya. Kemudian, tentang lapangan tanding agar diratakan dan eksekusi perlu jelas. Best practice-nya perlu mengikuti kelas dunia. Reward dan punishment (penghargaan dan hukuman) perlu jelas oleh manajemen,” pinta Mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Lantas ia menyebutkan pada metode pemberian reward dan punishment dalam jajaran Pertamina terbilang belum maksimal bergulir. Baginya, hal ini penting untuk memacu karyawan atau pejabat perusahaan pelat merah itu bekerja secara transparan.
Baca juga : Giliran Elektabilitas Demokrat-PKS yang Naik, PDIP Bilang: Jangan Baper dengan Hasil Survei
“Dapat ditanyakan ke direksi. Zero accident tak dapat ditoleransi. Intinya direksi (Pertamina) perlu berhasil memperoleh strategic partner yang mengusai teknologi, modal, serta pasar,” jelas Ahok.
Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berpendapat bahwa pengakuan global untuk keberadaan Pertamina sebagai bukti berlangsungnya perbaikan perusahaan pelat merah. Ia mengharapkan performa bisnis Pertamina terus ditingkatkan, demi menjamin pelayanan untuk publik pada sektor energi.
“Benchmark kita perlu tinggi. Jadi tak cukup hanya Top 500. Kita dapat lebih baik lagi. Mimpi kita Pertamina dapat menjadi 50 perusahaan terbesar dunia,” imbuhnya.