TIKTAK.ID – Makan daging merah seperti daging sapi dan kambing sebetulnya baik untuk kesehatan, dengan syarat tidak berlebihan. Namun tak jarang sebagian orang kebablasan terlalu banyak makan daging merah tanpa kontrol. Kondisi tersebut pun dapat berbahaya jika tidak dikendalikan dan jadi kebiasaan.
WorldCancerResearchFund menjelaskan, untuk meminimalkan risiko kesehatan, Anda boleh makan daging merah tidak lebih dari tiga porsi seminggu. Tiga porsi tersebut setara dengan 350—500 gram daging merah matang per minggu, atau sekitar 50—70 gram per hari.
Kemudian supaya tetap sehat, sebaiknya Anda hanya mengonsumsi daging tanpa atau minim lemak. Hindari pula daging merah olahan siap saji atau instan seperti sosis, burger, pepperoni, kornet, bacon, salami, dan lain-lain, karena mengandung pengawet dan tinggi garam.
Seperti dikutip Kompas.com dari NHS, Anda perlu tetap mempertahankan pola makan bergizi lengkap dan seimbang setiap hari. Ketika makan daging, sebaiknya tetap imbangi dengan konsumsi sayur, buah, dan sumber karbohidrat seperti nasi.
Batasan itu bertujuan menghindari kebanyakan makan daging. Asalkan Anda dapat membatasi diri, sebenarnya makan daging akan memberikan manfaat bagi kesehatan.
Daging merah memiliki manfaat menambah asupan protein, zat besi, zinc, dan vitamin B12. Namun bila Anda punya masalah kolesterol tinggi atau berat badan berlebih, Anda dapat memperoleh zat gizi yang dijabarkan di atas dengan kandungan lemak jenuh dan kalori lebih sedikit dari asupan lain.
Mengutip HuffingtonPost, Anda bisa mendapatkan sumber protein selain daging merah dari jamur, telur, ayam, bebek, tahu, tempe, dan kacang-kacangan. Untuk zat besi dan zinc, Anda bisa mendapatkannya dari bayam, ayam, bebek, kacang-kacangan, ikan, dan brokoli.
Meski begitu, perlu diingat lagi jangan sampai berlebihan makan daging merah. AmericanHeartAssociation mengungkapkan, efek kebanyakan makan daging merah di antaranya:
- Menimbulkan kolesterol tinggi
- Berpotensi meningkatkan tekanan darah
- Memicu peradangan dan iritasi dalam jaringan tubuh
- Meningkatkan risiko pengerasan pembuluh darah arteri (aterosklerosis), serangan jantung, serta stroke
- Meningkatkan risiko penyakit alzheimer
- Meningkatkan risiko sejumlah jenis kanker, seperti kanker usus, payudara, pankreas, prostat, dan lambung.