TIKTAK.ID – Wakil Ketua Umum PPP, Arsul Sani mengatakan bahwa ada tiga sosok yang didukung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini di awal masa tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang. Arsul menyebut tiga sosok tersebut adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, hingga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.
“Bukan hanya Pak Prabowo saja kalau kita lihat, tapi ada juga sosok-sosok yang lain, seperti katakanlah Pak Ganjar, itu kami baca sebagai sebuah endorsement juga. Di luar itu, sebenarnya kita lihat ya sosok yang lain Pak Sandi,” ujar Arsul kepada wartawan di kompleks parlemen, Kamis (4/8/22), seperti dilansir CNN Indonesia.
Kemudian Wakil Ketua MPR tersebut menjelaskan, Jokowi menunjukkan dukungan kepada beberapa sosok itu dalam beberapa momentum. Dia mencontohkan, Prabowo yang tampak di sejumlah momen bersama Jokowi.
Baca juga : Alasan PKB Daftar ke KPU Pada 10 Muharam Bareng Gerindra
Menurut Arsul, Sandiaga Uno juga mendapatkan mandat untuk menyambut Perdana Menteri Australia pada awal Juni lalu. Arsul mengklaim beberapa momen tersebut bukan tidak disengaja, dan bisa dilihat sebagai tanda-tanda dukungan Jokowi kepada mereka.
“Nah, itu sebetulnya adalah tanda-tanda zaman lah, kalau buat saya itu beliau memberikan endorsement,” tutur Arsul.
Lantas anggota Komisi III DPR tersebut menilai dukungan Jokowi kepada beberapa nama itu adalah hal yang wajar.
Lebih lanjut, Arsul mengklaim pihaknya sendiri masih belum memutuskan untuk mencari dukungan langsung dari Jokowi. Pasalnya, Arsul menyatakan pihaknya belum mengumumkan sosok yang diusung partainya bersama Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Baca juga : KIB Siap Sampaikan Nama Capres yang Diusung ke Jokowi
“Siapa pun kalau nanti sudah terkerucutkan misalnya KIB itu ke siapa, pasti juga paling tidak secara informal bakal dikomunikasikan ke Pak Jokowi. Hal itu adalah realitas politik yang tidak bisa terhindarkan,” terang Arsul.
Namun Arsul menyebut penyampaian atau komunikasi secara informal itu, tidak dapat diartikan kalau KIB berkewajiban melaporkan siapa Capres pilihan mereka kepada Jokowi. Sebab, kata Arsul, tidak ada kewajiban melaporkan Capres pilihan, mengingat partai politik khususnya di KIB, bukan subordinat presiden.
“Kalau dilaporkan kan kesannya parpol subordinatnya Pak Jokowi. Enggak gitu juga lah, pasti disampaikan,” imbuhnya.