TIKTAK.ID – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan ikut berkomentar mengenai pemindahan Ibu Kota Negara (IKN). Anies mengatakan bahwa pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan Timur tidak akan mampu menyelesaikan permasalahan lingkungan di Jakarta.
Anies menyampaikan hal itu saat menghadiri diskusi virtual bertajuk “Sinking Cities and the Climate Emergency: Jakarta and Beyond”. Acara tersebut dipandu oleh Eks Wamenlu RI, Dino Patti Djalal selaku moderator.
Ketika itu, Dino bertanya kepada Anies mengenai tanggapannya terhadap pemindahan Ibu Kota Negara. Kemudian Anies menjawab, Jakarta bakal tetap menghadapi permasalahan perubahan iklim dan lingkungan, meski status Jakarta bukan lagi Ibu Kota Negara.
Baca juga : Meski Anjuran Poligami Sudah Dicabut, Komnas Perempuan Tuntut PKS Koreksi Internal
“Kalaupun Ibu Kota dipindahkan ke Kalimantan, itu tak akan memindahkan masalah. Masalah lingkungan dan polusi udara bukan direlokasi ke Kalimantan. Ini (hanya) status Ibu Kota yang sedang direlokasi, jadi kami masih harus menghadapi semua masalah itu,” ujar Anies, seperti dilansir detik.com.
Menurut Anies, sektor swasta dan masyarakat perlu ikut memperbaiki lingkungan di Jakarta. Dia menegaskan, semua pihak harus berkolaborasi untuk mewujudkan Jakarta hijau.
“Saya pikir ini juga akan menggerakkan sektor swasta, yakni sektor ketiga, untuk melakukan arah yang sama dalam mengubah kota menjadi lebih hijau,” ucap Anies.
Baca juga : Istana: Jokowi Putar Otak untuk Lindungi Novel Baswedan dkk
Anies juga menyinggung masalah kemacetan di Jakarta. Dia menilai aktivitas warga di Jakarta lebih padat ketimbang kota lainnya di RI. Meski begitu, Anies menyatakan aktivitas di sektor pemerintahan hanya berkontribusi tujuh persen dari kepadatan lalu lintas (lalin) di Jakarta.
Anies menjelaskan, aktivitas bisnis dan rumah tangga yang berkontribusi besar dalam kepadatan lalin Jakarta. Untuk itu, Anies mengklaim pihaknya kini sedang mengembangkan transportasi umum, demi menyelesaikan permasalahan kepadatan lalin.
“Bahkan bila Pemerintah Pusat memutuskan memindahkan Ibu Kota ke Kalimantan, kami akan terus mengembangkan transportasi umum. Sebab, kami harus mengatasi salah satu tentang kemacetan lalu lintas ke tentang udara bersih di kota kami,” terang Anies.
Baca juga : Di Mata Najwa, Haris Azhar Dituding Minta Saham Freeport ke Luhut
Lantas Anies berharap di masa yang akan datang, transportasi umum tidak hanya dijadikan sebagai sarana berkendara, melainkan juga tempat berinteraksi antarsesama. Menurutnya, penggunaan angkutan umum mampu menyetarakan semua masyarakat tanpa membedakan status.
“Saat Anda berada di angkutan umum, menjadi CEO atau menjadi office boy, Anda akan berdiri berdampingan. Jadi ini adalah tempat di mana Anda berinteraksi,” jelasnya.