Anies kemudian menyinggung soal beberapa kota di negara lain yang memutuskan melakukan penutupan. Menurutnya, penutupan tersebut dengan terpaksa harus diambil lantaran beberapa warga tetap ngeyel.
Anies menjelaskan, jika warga tidak mengikuti aturan, hal itu tentu memberi risiko tinggi terkait penyeberan virus dengan nama lain Covid-19 tersebut.
“Kita saksikan di berbagai negara harus dilakukan penutupan dan harus dilakukan tindakan, karena warganya tidak mengikuti anjuran pemerintahnya untuk tinggal di rumah,” tegas Anies.
“Bila warga mengikuti anjuran tinggal di rumah, insyaAllah kita tidak harus melakukan peraturan envorcement-nya yang tidak sederhana,” lanjutnya.
Sebelumnya, pada Jumat (13/3/20), Anies mengumumkan hampir seluruh kecamatan di Jakarta sudah terindikasi terpapar Virus Corona. Ia pun mengaku sudah memiliki data terkait penyebaran virus dengan nama lain Covid-19 tersebut, khususnya tempat-tempat yang sudah terkontaminasi.
Dalam data itu, Anies menunjukkan terdapat 63 titik yang diduga terpapar Virus Corona, dengan rincian 46 titik berwarna kuning dan 17 berwarna merah. Meski begitu, Anies tak menyebut secara detail jumlah pasien yang terjangkit Virus Corona.