Jejak karier Ani Idrus dimulai sejak tahun 1930, saat ia menekuni profesi sebagai wartawan. Pada masa itu menjadi seorang jurnalis tidak sebebas zaman sekarang akibat adanya tekanan dari pemerintah kolonial Belanda. Saat itu, Ani menjadi kontributor di majalah Panji Pustaka Jakarta.
Pada 1936, Ani kemudian bekerja di media Sinar Deli Medan, sekaligus menjadi kontributor di majalah Politik Penyedar.
Dua tahun kemudian, sekitar tahun 1938 Ani bersama suaminya, H Mohamad Said, menerbitkan majalah politik Seruan Kita.
Baca juga: Ahok Jadi Komisaris Utama Pertamina, Fadli Zon: Apa Sih Hebatnya Ahok?
Suami-istri ini juga menggagas media cetak yang diberi nama Harian Waspada pada 1947. Kemudian Ani sendiri menerbitkan majalah Dunia Wanita pada tahun 1949.
Ani meraih beragam penghargaan dari Pemerintah atas kontribusinya di bidang jurnalistik.
Penghargaan dari Menteri Penerangan RI sebagai wartawan di atas 70 tahun yang masih aktif di dunia jurnalistik ia peroleh pada tahun 1990. Sebelumnya, penghargaan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) diberikan kepada Ani pada tahun 1959, serta piagam Pembina Penataran Tingkat Nasional dari BP7 Jakarta pada 1979.
Baca juga: Ditanya Soal Pemberian Izin Reuni PA 212 di Monas, Anies Baswedan: Izinnya untuk Maulid Nabi