TIKTAK.ID – Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah periode 2005-2015, Din Syamsuddin mengungkapkan, hasil perbincangan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang pernah meminta bantuan Muhammadiyah menghadapi para mafia berbagai sektor di negeri ini. Din menyampaikan hal itu saat diundang menjadi narasumber di channel YouTube Refly Harun yang ditayangkan pada Selasa (12/5/20).
“Menurut hemat saya, Pemerintah Jokowi, terutama pada periode kedua ini bermula dan memulai dari catatan, dari sesuatu yang patut kita catat, terutama proses Pilpres itu sendiri. Sampai kepada staffing, staf Kabinet, bagaimana hubungan dengan oligarki, dengan kleptokrasi,” ujar pemilik nama asli Muhammad Sirajuddin Syamsuddin itu, seperti dilansir Republika.co.id.
Kemudian Din membongkar pertemuannya dengan Jokowi di Istana Kepresidenan, Juni 2015 lalu. Ia datang bersama pengurus PP Muhammadiyah. Dalam pertemuan itu, kedua pihak membahas tentang mafia di pemerintahan yang ingin diberantas Jokowi.
Baca juga : Popularitas Jenderal yang Jadi Idola Ahok ini Bikin Soeharto Iri, Pernah Gebrak Meja di Rumah Cendana
“Saya punya pengalaman pribadi, suatu waktu, soal ketaksungguhan, termasuk dalam menghadapi kleptokrasi dan oligarki itu. Dulu beliau pernah ya, sewaktu saya memimpin PP Muhammadiyah ke Istana, mungkin yang ada gambar beliau pakai baju militer. Minta tolong kepada PP Muhammadiyah untuk membantu Pemerintah menghadapi dan mengatasi mafia,” terangnya.
Menurut Din, Jokowi menyebut berbagai mafia satu per satu. Mulai mafia beras, gula, garam, daging, sampai ke mafia pendidikan. Din mengatakan jumlah mafia itu ada belasan. Din pun menyanggupi membantu Jokowi melawan para mafia. Namun, lanjutnya, mafia semakin merajalela.
Pakar hukum Refly Harun kemudian menanyakan lebih detail kepada Din, apakah mafia itu berganti atau tetap orang yang sama? Din mengaku tidak tahu, namun ia menyatakan kenyataannya mafia ada dan masih kuat, serta akan merusak tatatan Pemerintah.
Baca juga : Ombudsman Ingatkan Anies Soal Dampak Fatal jika Paksa Terapkan Pergub PSBB
Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu juga menyoroti ada oknum-oknum tertentu di pemerintahan yang mencooba meraup keuntungan dengan posisi yang dijabatnya sekarang.
Lebih lanjut, Din menilai Jokowi sebagai sosok yang baik. Meski begitu, ia menganggap Jokowi tak mampu mengatasi orang-orang di sekitarnya, melainkan hanya diam saja. Pengalaman tersebut, kata Din, ia dapat selama setahun lebih menjadi utusan khusus presiden untuk dialog dan kerja sama antaragama dan peradaban pada 2017-2018.