Dwi memaparkan biaya penyelenggaraan Formula E yang tadi Rp344 miliar digunakan untuk mendapatkan hak menjadi penyelenggara. Selain itu, juga digunakan untuk membangun sirkuit, seperti aspal dan pembatas. Sementara sisanya seperti tribun, paddock, hingga penyiaran akan ditanggung oleh pihak Formula E.
“Untuk komitmen fee-nya, itu yang tadi saya bilang (Rp344 miliar). Biaya itu tidak hanya mendapatkan hak jadi host tapi mereka pun juga melakukan konstruksi di sini, seperti paddock-nya, grandstand-nya, kemudian infrastruktur IT-nya. Hal itu juga termasuk broadcast ke 144 negara,” kata Dwi.
Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bersama dengan tim dari Federation International Automobile (FIA) resmi mengumumkan pelaksanaan balap mobil listrik Formula E di Jakarta. Ajang Formula E ini akan dilaksanakan pada 6 Juni 2020.
Baca juga: Anies Baswedan Bolak-Balik Kecolongan, Kemana Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan?
Mengutip Kompas.com, Anies menyebut acara Formula E akan dimanfaatkan untuk ajang kampanye Jakarta sebagai kota bebas emisi.
Untuk arena balap, Anies dan FIA memaparkan kegiatan itu akan digelar di kawasan Monas. Namun, detail treknya masih belum dituntaskan.