Wakil Menteri Pertahanan Yunani, Alkiviadis Stefanis menuduh Turki mendorong para imigran untuk menerobos perbatasan Yunani.
“Turki tidak menghentikan imigran, tetapi membantu mereka,” katanya kepada Skai TV Yunani.
Sementara itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada Jumat lalu bahwa dia mengizinkan para imigran untuk menyeberang ke negara tetangga Turki di Uni Eropa. Seperti Yunani dan Bulgaria. Hal itu dilakukan Pemerintah Turki karena mereka mengaku sudah tak mampu lagi menangani jumlah pengungsi yang melarikan diri dari perang Suriah.
Keputusan itu diambil Erdogan setelah 33 pasukan Turki tewas akibat serangan udara militer Suriah di Provinsi Idlib, Suriah pada pekan lalu.
Baca juga: Iran: Amerika Tak Punya Hak Tentukan Masa Depan Afghanistan
Turki menjadi garda terdepan untuk menghalau para imigran ke Eropa. Turki telah menampung 3,7 juta pengungsi Suriah, serta imigran lain seperti dari Afghanistan. Sebelumnya Turki menghentikan para imigran ini untuk menyeberang ke Eropa sebab terikat kesepakatan terkait bantuan dengan Uni Eropa.
Dengan situasi seperti ini, Badan perlindungan perbatasan Uni Eropa Frontex mengatakan berada dalam posisi “siaga tinggi” di perbatasan Eropa dengan Turki.