Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan dan mitranya dari Amerika Serikat, Presiden Donald Trump, membahas Libya dalam sebuah panggilan telepon pada hari Senin. Erdogan mengatakan keduanya menyetujui “beberapa masalah” di Libya, dan bahwa GNA akan terus berjuang untuk merebut kota pesisir Sirte dan pangkalan udara Al-Jufra yang jauh di selatan dari pasukan Haftar.
Cavusoglu mengatakan Erdogan dan Trump telah mendelegasikan Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan mereka, Kepala Intelijen dan Penasihat Keamanan untuk membahas langkah-langkah yang mungkin di Libya.
Baca juga: Menteri Dalam Negeri Prancis: Polisi Prancis Bukan Polisi Amerika
Secara terpisah, Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar mengatakan kepada stasiun televisi A Haber bahwa Haftar “pasti akan hilang” jika kekalahannya di medan perang terus bertambah.
“Ketika dukungan di belakangnya ditarik, diangkat, Haftar tentu akan menghilang di sana,” kata Akar.
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo menyambut baik dimulainya kembali perundingan yang dipimpin oleh PBB dan mendesak negosiasi cepat untuk mencapai gencatan senjata.
Halaman selanjutnya…