“Meski mendapat pasangan politik dari parpol terkuat sekalipun, Prabowo tetap lebih berpeluang kalah dibanding menang,” ungkap Dedi.
Sementara Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian diperkirakan akan menjadi kuda hitam. Terkait elektabilitas tokoh yang potensial pada Pilpres mendatang, nama Tito berada di posisi paling atas dengan angka elektabilitas 9,7 persen dan popularitas 89 persen.
Kemudian nama pengusaha Sandiaga Uno menyusul dengan 8,1 persen elektabilitas dan 67 persen popularitas, Agus Harimurti Yudhoyono 6,7 persen elektabilitas dan 63 persen popularitas, Airlangga Hartarto 5,2 persen elektabilitas dan 61 persen popularitas, serta Ketua DPR Puan Maharani elektabilitas 2,8 persen dan popularitas 57 persen.
Baca juga: Survey IPO: Prabowo Diyakini Kalah Lagi Jika Kembali ‘Nyapres’ di 2024, Kok Bisa?
Menurut Dedi, Tito merupakan tokoh yang menarik perhatian dan berpotensi menjadi kuda hitam. Sebab, saat pertama kali diangkat menjadi menteri, Tito termasuk yang tidak cukup dipercaya publik. Namun setelah 100 hari kerja, posisinya melejit ke empat besar, bahkan melampaui Prabowo yang berada di posisi kelima.
“Dalam 100 hari evaluasi kinerja, Tito mengejutkan dengan angka kepercayaan yang meningkat drastis,” tutur Dedi.