Sebelumnya, pada Selasa (24/12/19) kelompok Taliban menculik 27 aktvis perdamaian di provinsi Farat, bagian barat Afghanistan. Pejabat dan aktivis mengatakan mereka diculik dari jalan raya ketika mengendarai 6 kendaraan dari Herat menuju negara bagian Farah. Namun tiba-tiba konvoi kendaraan mereka dihentikan oleh kelompok Taliban dan dibawa ke lokasi yang tak diketahui.
Sejak tentara Amerika mendarat di Afghanistan pada 2001, puluhan ribu warga sipil Afghanistan, anggota pasukan keamanan dan 2.400 personel militer AS tewas.
Baca juga: Taliban Culik 27 Aktivis Perdamaian dari Jalan Raya
Padahal, saat ini Amerika dan Taliban tengah menjajaki jalan damai melalui beberapa kali perundingan. Bahkan Presiden Amerika Donald Trump berupaya menarrik ribuan tentara Amerika dari Afghanistan. Namun perundingan antara dua negara masih menemui jalan buntu. Bahkan Taliban tak pernah mengendorkan serangannya.
Taliban terus melawan Pemerintah Kabul yang didukung Barat. Bahkan kini kelompok Taliban tercatat menguasi lebih banyak wilayah jika dibandingkan dengan jumlah yang mereka kuasai dari ketika mereka digulingkan Amerika pada 2001.
Negara yang dilanda konflik terus itu tetap berfungsi sebagai tempat berkembang biak bagi berbagai kelompok gerilyawan dan militan yang berafiliasi dengan organisasi teroris Al-Qaeda dan ISIS.