Selain memasuki area tanpa melapor dan melakukan penangkapan ikan secara illegal, China pun mengklaim sepihak perairan Natuna sebagai wilayahnya.
Dalam menyikapi kasus Natuna, Prabowo Subianto memilih lebih santai dan mengedepankan jalur diplomasi damai dengan China yang dianggapnya sebagai negara sahabat.
Sedangkan Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi menyikapinya dengan cara memanggil Duta Besar China dan menyampaikan protes keras RI kala itu.
4. Kasus Asabri
Prabowo menegaskan bahwa dirinya memberi perhatian lebih terkait dugaan kasus penggelapan dana di tubuh PT Asabri. Disebabkan dugaan korupsi Asabri ini menyangkut TNI.
Total aset PT Asabri Rp35,188 triliun, diperoleh dari uang iuran pensiunan prajurit TNI/Polri serta PNS TNI/Polri.
Iuran diperoleh melalui pemotongan gaji pokok setiap bulan senilai 4,75 persen untuk iuran pensiun serta 3,25 persen guna tunjangan hari tua.
Baca juga: Gaikindo: Pasar Mobil Indonesia Anjlok Gara-Gara Duel Prabowo vs Jokowi
Setelah memantau ketat dan mencermati data serta laporan yang disiapkan Kementerian BUMN, sambil mempelajari laporan-laporan dari pihak auditor yaitu Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Prabowo menegaskan bahwa adanya dugaan korupsi di Asabri tidak akan mengganggu dana pensiun prajurit. Untuk itu, dia memerintahkan agar seluruh prajurit beserta keluarganya tetap tenang.
Pemberitaan kasus Asabri berawal dari keterangan Menteri Koordinator bidang Politik Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD yang menyebutkan bahwa dugaan korupsi pada Asabri tidak kalah nominalnya dari kasus Jiwasraya.
Namun belakangan, Mahfud meminta semua pihak agar tak meributkan lagi soal kasus Asabri tersebut karena sudah masuk ke ranah hukum.