Sistem pengawasan yang ada di Prancis memang langsung memberi peringatan otomatis kepada pemerintah kota dan polisi bila ada pelanggaran penggunaan masker dan jarak sosial yang tertangkap kamera pengawas.
Namun Datakalab, sebuah startup yang diluncurkan pada 2017 ini menegaskan bahwa perangkat lunaknya itu “bukan pengenalan wajah”. Alasannya, karena sistem tidak menyimpan data pengidentifikasian. Hal itu yang mereka bilang membedakan dari jenis pengawasan hi-tech yang umum di China.
Datakalab mengatakan algoritma dapat juga dimasukkan ke sistem pengawasan yang ada di ruang publik lainnya, seperti rumah sakit, stasiun, bandara dan pusat perbelanjaan.
Baca juga: PBB Serukan Distribusi Vaksin dan Perawatan Covid-19 Secara Global
Wali Kota Cannes David Lisnard mengatakan, “Teknologi ini tidak mengidentifikasi orang tetapi hanya memberi kita analisis matematis untuk memenuhi kebutuhan orang.”
Prancis menjadi salah satu negara dengan tingkat kematian akibat Covid-19 tertinggi di Eropa, bersama Inggris, Italia dan Spanyol. Hingga kini kematian akibat Covid-19 di Prancis tercatat berjumlah 24.895 orang.
Sejak 11 Mei nanti, penggunaan masker menjadi wajib di Prancis pada transportasi umum dan sekolah menengah.
Pemerintah Prancis mengatakan, toko-toko dan pasar akan memiliki hak untuk meminta pembeli untuk mengenakan masker, dan harus memastikan mereka tetap menjaga jarak satu sama lain sejauh satu meter.