TIKTAK.ID – Kementerian Luar Negeri Rusia pada Kamis (16/9/21) memperingatkan akan mengambil tindakan tegas terhadap Amerika Serikat atas “campur tangan dalam pemilihan”.
Kementerian Luar Negeri juga mencatat bahwa pihaknya telah mengklarifikasi posisinya tentang campur tangan urusan dalam negeri kepada Departemen Luar Negeri AS.
Menurut Kementerian, Moskow memiliki bukti “tak terbantahkan” dari platform internet Amerika yang melanggar hukum Rusia sehubungan dengan pemilihan yang akan digelar tersebut.
“Seperti yang Anda ketahui, kesabaran Rusia, yang sejauh ini menahan diri untuk tidak membangun hambatan bagi bisnis Amerika di Rusia, tidak terbatas,” kata Jubir Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, seperti yang dilansir Sputnik.
Pemilihan Duma Negara, Majelis Rendah Parlemen Rusia, akan berlangsung dari 17 hingga 19 September. Pemilihan ini dilaksanakan setiap lima tahun sekali dengan menggunakan sistem pemilihan campuran yang mencakup pemilihan 225 wakil dari daftar partai dan 225 lainnya dari daerah pemilihan mandat tunggal.
Kekhawatiran tentang kemungkinan campur tangan Pemilu sebelumnya disuarakan oleh Kremlin. Secara khusus, Duta Besar AS John Sullivan dipanggil ke Kementerian Luar Negeri Rusia pekan lalu atas tuduhan “raksasa digital” Amerika yang mencoba mengganggu pemungutan suara parlemen mendatang.
Pada akhir Agustus, Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE) mengumumkan bahwa mereka tidak akan mengirim pengamatnya setelah permintaan Rusia untuk mengurangi jumlah mereka karena pandemi Covid-19. AS menyuarakan dukungan atas keputusan tersebut.
Komisi Pemilihan Pusat Rusia memperkirakan total 250 pengamat internasional yang mewakili 55 negara dan 10 organisasi internasional akan hadir pada Pemilu mendatang.
Moskow juga berjanji untuk “serius merespons” campur tangan yang “tidak dapat diterima” dalam urusan internal negara terkait dengan laporan Parlemen Eropa tentang pemilihan Rusia.
“Jelas bahwa Parlemen Eropa bermaksud untuk menarik beberapa kesimpulan tentang skor ini [tentang pemilihan] berdasarkan kesimpulan dari organisasi-organisasi yang menarik diri dengan dalih yang tidak masuk akal untuk berpartisipasi dalam pemantauan Pemilu Duma Negara, atau tidak ada hubungannya dengan proses pemilihan ini,” kata Zakharova.
Laporan Eropa itu dikeluarkan pada Kamis ini, mengatakan bahwa Uni Eropa harus “menyeimbangkan upaya Rusia dan China untuk melemahkan demokrasi di seluruh dunia dan mengacaukan tatanan Eropa”.
Sebelumnya pada hari itu, Jubir Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan bahwa Moskow memandang laporan itu sebagai hal yang disesalkan karena kurangnya seruan untuk membangun dialog dan menyelesaikan ketidaksepakatan yang ada melalui komunikasi.