
TIKTAK.ID – Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, buka suara mengenai kabar dirinya masuk dalam radar bursa Cawapres PDIP untuk dipasangkan dengan Bacapres Ganjar Pranowo. Ketika ditanya jika dirinya diminta untuk mendampingi Ganjar sebagai Cawapres, Nasaruddin mengatakan punya kebiasaan salat istikharah sebelum membuat keputusan.
“Saya itu biasanya kalau berhadapan dengan satu persoalan, ini tradisi pribadi saya, suka menyelesaikan dengan salat istikharah. Mana yang terbaik kita minta kepada Allah. Namun saya belum salat istikharah terus terang,” ungkap Nasaruddin di Hotel Sultan, Jakarta, pada Minggu (21/5/23), seperti dilansir CNNIndonesia.com.
Kemudian mengenai pertemuannya dengan Ganjar di Manado, Sulawesi Utara, pada Kamis (18/5/23) lalu, Nasaruddin mengeklaim momen itu hanya halal bihalal biasa. Ia pun mengaku berkomunikasi dengan semua partai.
Baca juga : Sambangi Ponpes di Mojokerto, Prabowo Ngaku Ingin Minta Doa Ulama
Nasaruddin menyatakan masih aktif sebagai pelayan umat. Lantas ketika ditanya pernyataan “Enjoy mengurus umat” adalah pesan untuk menolak tawaran PDIP, ia menyebut belum ada ajakan.
“Saya menghindari popularitas dan saya suka bekerja di belakang layar. Menolak itu kan bila ada ajakan. Mau apa enggak? Enggak? Nah, bagi saya, ini kan belum ada ajakan, lalu apa yang mau ditolak? Bagi saya, saya bakal bekerja sebagai pelayan umat,” jelas Nasaruddin.
Lebih lanjut, saat ditanya apakah salat istikharah yang dimaksud yakni menunggu persetujuan Rais Aam, Miftachul Akhyar supaya dapat menjadi Cawapres Ganjar, Nasaruddin kembali menegaskan belum memikirkan menjadi Cawapres Ganjar.
Baca juga : Peringatan 25 tahun Reformasi, Barikade 98 Desak Jokowi Usut Kejahatan HAM Orde Baru
“Enggak, saya belum pernah sampai ke situ. Saya justru tidak tau dari mana bahasan itu,” terang Nasaruddin.
“Untuk itu, saya tetap bekerja seperti apa adanya, karena memang belum ada progresif dari mana. Jadi, saya tidak tahu menahu di belakang kok tiba-tiba ada seperti ini, ya?” imbuhnya.
Meski begitu, Nasaruddin sudah sempat berkomunikasi dengan berbagai partai, di antaranya Partai NasDem dan Partai Golkar. Dia menilai semua pimpinan parpol bersahabat dengannya.
Baca juga : Ganjar Tak Masalah Relawan Jokowi-Gibran Dukung Prabowo
“Ya, saya diundang halal bihalal oleh teman-teman kita di Partai NasDem, saya juga diundang ke Golkar. Semua partai politik pernah mengundang saya karena semua pimpinannya sahabat saya kan,” tutur Nasaruddin.