“Saya datang ke Polda Jatim, karena sengaja mau mengirim surat pengunduran diri saya sebagai anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia. Hari ini saya resmi mengundurkan diri kepada Bapak Kapolda, nanti tembusannya Bapak Kapolri dan lain-lain. Hari ini sudah saya ajukan, tinggal menunggu proses lebih lanjut,” terang Agus.
Agus mengatakan tidak bisa menerima perlakuan arogansi Kapolres kepada anak buahnya. Meski ia mengakui dalam bertugas memang setiap anggota polisi tidak selalu sempurna, tetapi dia tidak terima dengan setiap umpatan kasar yang dilontarkan kepadanya dan anggota lain. Itulah di antara alasan yang mendasari keputusan Agus mundur dari Kepolisian.
Baca juga : SMRC Ungkap Pandangan Pemilih Prabowo dan Jokowi Soal Isu Kebangkitan PKI
Padahal, sabung ayam tersebut dilakukan di masa pandemi virus Corona (Covid-19) dengan mengumpulkan kerumunan masyarakat. Agus mengatakan sabung ayam bisa ditemui di lima kecamatan di Blitar.
“Ini Pak Presiden seharusnya tahu, karena ini cerminan penegak hukum Bapak di Blitar seperti ini,” ujar Agus sambil menunjukkan video aktivitas sabung ayam, seperti dilansir Detik.com, Kamis (1/10/20).
Tidak hanya itu, Agus juga menyoroti sikap abai Kapolres pada tambang pasir yang merusak akses menuju desa.
Baca juga : Ma’ruf Amin Tegaskan Tak Masalah Meski Vaksin Corona dari China Tidak Halal
“Kita bekerja keras untuk memutus mata rantai Covid-19. Tetapi di Blitar ada kegiatan yang justru dibiarkan, seperti pertambangan pasir, sabung ayam, bebas tidak ada teguran,” tegas Agus.
Menurut Agus, terdapat lima kecamatan di Blitar yang ditemukan menjadi tempat sabung ayam.
“Tambang pasir di kawasan Kali Putih kecamatan Garung dan Gandusari. Pertambangan pasir ada 20 backhoe di sana, jadi hancur jalan desa saya. Sabung ayam saya minta ditutup semua, ada lima tempat di Blitar,” imbuh Agus.
Baca juga : Amien Rais Umumkan Partai Ummat, FPI Minat Gabung?
Sebelumnya, Agus datang membawa surat pengunduran diri yang ditujukan kepada Kapolda Jatim dengan tembusan ke Kapolri.
“Saya datang ke Polda Jatim, karena sengaja mau mengirim surat pengunduran diri saya sebagai anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia. Hari ini saya resmi mengundurkan diri kepada Bapak Kapolda, nanti tembusannya Bapak Kapolri dan lain-lain. Hari ini sudah saya ajukan, tinggal menunggu proses lebih lanjut,” terang Agus.
Agus mengatakan tidak bisa menerima perlakuan arogansi Kapolres kepada anak buahnya. Meski ia mengakui dalam bertugas memang setiap anggota polisi tidak selalu sempurna, tetapi dia tidak terima dengan setiap umpatan kasar yang dilontarkan kepadanya dan anggota lain. Itulah di antara alasan yang mendasari keputusan Agus mundur dari Kepolisian.