“Perkiraan dari sisi permintaan sedang direvisi turun hampir setiap hari, sedangkan di sisi pasokan masih belum ada tanda-tanda rekonsiliasi antara Arab Saudi dan Rusia,” jelas Analis Energi Commerzbank Research Eugen Weinberg, dilansir Antara, Selasa (31/3/20).
Baca juga : Anggota DPR Meninggal Karena Corona, MPR Minta Jokowi Segera Lockdown Jakarta
Sementara itu, Direktur Eksekutif Badan Energi Internasional (IEA) Fatih Birol sempat memperingatkan bahwa permintaan minyak dapat turun sebanyak 20 juta barel per hari atau 20 persen pada tahun ini. Penurunan permintaan minyak akibat lebih dari 3 miliar orang di dunia mengunci diri mereka di dalam rumah demi menekan risiko penularan penyakit akibat Corona.
Sekadar mengingatkan, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya yang dipimpin Rusia telah gagal untuk mencapai kesepakatan mengurangi produksi. Imbasnya, pasar minyak mentah dunia terperangkap antara jatuhnya permintaan dan perang harga minyak antara Arab Saudi dan Rusia.
Arab Saudi, anggota utama OPEC, dan Rusia mengumumkan untuk mendongkrak produksi minyak mereka, sehingga membanjiri pasar yang saat ini tengah kelebihan pasokan.
Baca juga : Beda dengan Jokowi, Diam-diam Prabowo Nilai Lebih Baik Indonesia Lockdown Hadapi Corona