TIKTAK.ID – Anggota tim pakar Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, Dewi Nur Aisyah menyatakan penambahan kasus aktif Covid-19 di Indonesia dalam enam hari terakhir ini kembali masuk fase sangat tinggi.
Dewi memaparkan, kasus aktif Covid-19 selama enam hari terakhir di Indonesia bertambah sebanyak 22.350 kasus.
Dewi juga menyebut angka kasus aktif Covid-19 di Indonesia sudah melampaui rata-rata dunia pada 18 Juni. Per 18 Juni 2021, angka rata-rata kasus aktif di Indonesia mencapai 6,87 persen, sedangkan dunia hanya di 6,5 persen.
Baca juga : Fadjroel Tegaskan Jokowi Tolak Presiden 3 Periode: Jangan Buat Kegaduhan Baru!
“Kenaikan kasus pascalibur Idulfitri membuat persentase kasus aktif Indonesia mulai sama dengan dunia, bahkan per 18 Juni mulai berada di atas-atas dunia,” ujar Dewi melalui Rapat Koordinasi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nasional yang disiarkan di Youtube Pusdalops BNPB, Minggu (20/6/21), seperti dilansir CNN Indonesia.
Menurut Dewi, kasus aktif Covid-19 di Indonesia sebetulnya sudah mengalami penurunan yang signifikan pada awal Februari 2021 silam.
“Sejak awal Februari 2021, kasus Covid-19 di Indonesia sempat mengalami penurun yang signifikan. Padahal saat itu banyak negara lain mengalami perburukan yang mengakibatkan persentase kasus aktif Indonesia berada di bawah rata-rata dunia, selisih hingga minus 18,5 persen,” terang Dewi.
Baca juga : Jokowi-Prabowo 2024, Cebong-Kampret Bersatu Lawan Kotak Kosong
Dewi pun mengatakan angka penambahan kasus aktif Covid-19 dalam enam hari terakhir hampir sama dengan yang tercatat pada pekan ketiga Januari 2021, di mana penambahan kasus aktif Covid-19 saat itu 22.609.
“Jadi bisa dikatakan penambahan ini sangat tinggi, karena sama dengan penambahan tertinggi yang terjadi dalam waktu sepekan di pekan ketiga Januari 2021,” tutur Dewi.
Dewi menjelaskan, kasus aktif Covid-19 di Indonesia dalam 16 hari terakhir atau 3 hingga 19 Juni terus mengalami kenaikan yang signifikan, tepatnya sebesar 41.300 atau 43,7 persen. Ia menilai jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia kini telah meningkat dari 94 ribu menjadi 135 ribu.
Baca juga : Ketum Golkar Minta Kader Aktif Menangkan Pemilu 2024: Sekarang Waktunya Perang
“Ini merupakan kondisi yang harus sama-sama kita pahami, bahwa sudah lampu merah bagi kita semua untuk sama-sama mencari strategi pengendalian yang jauh lebih efektif kembali,” tegasnya.