Jokowi mengaku merespons secara terbuka dengan siapa pun saat ditanya apakah memilih China atau AS.
Menurut Jokowi, yang paling penting adalah national interest atau kepentingan nasional. Ia mengklaim hal itu harus nomor satu, baik dengan China, Amerika, atau Jepang.
Tidak hanya itu, presiden berusia 58 tahun tersebut juga memaparkan bahwa hubungan bilateral dengan negara lain harus sama-sama menguntungkan. Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa prioritas yang dia tekankan saat ini adalah ekonomi.
Baca juga: Terjawab Sudah, Siapa Menteri Jokowi yang Rapornya Merah dan Siapa yang Kinerjanya Memuaskan
Namun, hal itu bukan berarti Jokowi tidak senang dengan urusan Hak Asasi Manusia (HAM) atau lingkungan. Ia menerangkan, pemerintahannya baru memprioritaskan yang berkaitan dengan ekonomi karena ia berpendapat rakyat perlu ekonominya sejahtera dan membutuhkan pekerjaan.
Jokowi menuturkan dalam periode kedua pemerintahannya, pihaknya akan fokus pada pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM). Setelah itu, lanjut Jokowi, ia akan memprioritaskan lingkungan, inovasi, kemudian HAM.