
TIKTAK.ID – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mendatangi Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pada Rabu (8/7/20) pagi. Erick diketahui masuk ke dalam Gedung Dwiwarna KPK melalui pintu belakang.
Kedatangan Erick itu tanpa ada pemberitahuan resmi dari pihak KPK kepada awak media. Erick pun tidak berbicara banyak mengenai maksud dan tujuan kedatangan dirinya ke KPK.
“Untuk diskusi PEN [Pemulihan Ekonomi Nasional],” ujar Erick singkat sembari bergegas berjalan masuk ke dalam mobil yang menunggunya, seperti dilansir CNN Indonesia, Rabu (8/7/20).
Baca juga : Tommy Soeharto Mendadak Sebut Pemilu 2019 Sangat Tak Demokratis
Namun Erick enggan menjawab detail materi diskusi tersebut. Erick hanya mengatakan bahwa kedatangannya itu diterima oleh seluruh pimpinan lembaga antirasuah.
“Ditemui oleh semua pimpinan,” kata Erick.
Ketika ditanya lebih jauh soal pertemuan itu, Erick kembali enggan membeberkan secara detail.
Sebelumnya, Erick sempat mengungkapkan faktor maraknya kasus korupsi di tubuh perusahaan pelat merah itu. Ia menilai korupsi terjadi karena ketidakjelasan peran BUMN dalam menjalankan fungsi ekonomi dan pelayanan publik mereka.
Baca juga : Drone Emprit Temukan Sejumlah Nama Menteri Paling Sering Disebut Terkait Reshuffle, Kok Ada Nama Ahok?
“Karena garis merahnya tidak jelas, sehingga para direksi mencampuradukkan antara penugasan dan bisnis yang benar. Hal itu berakibat terjadi banyak kasus korupsi. Bahkan beberapa tahun ini saja sudah ada sebanyak 53 kasus korupsi di BUMN,” ucap Erick melalui video conference pada Kamis (2/7/20).
Menindaklanjuti pengakuan Erick soal korupsi di BUMN, KPK lantas meminta yang bersangkutan untuk menyerahkan data soal puluhan perusahaan pelat merah yang diduga melakukan tindak pidana korupsi.
Wakil Ketua KPK, Nawawi Pomolango menyebut sebaiknya Erick menyampaikan kegelisahannya tersebut ke Kantor KPK yang beralamat di Kuningan, Jakarta Selatan.
Baca juga : Enggan Tanggapi Wartawan, Prabowo Hanya Tertawakan Ancaman Reshuffle Jokowi
“Sebaiknya Pak Erick tidak hanya cuap-cuap, beliau kan tahu alamat kantor KPK. Malahan tercatat sudah sampai dua kali berkunjung ke kantor KPK, dan kami juga sudah pernah courtesy call ke kantor Erick,” terang Nawawi kepada wartawan dalam keterangan tertulis.
“Atau jika perlu, KPK sendiri yang akan datang menjemput data-data kasus korupsi yang dimiliki Pak Erick,” kata Nawawi.










