TIKTAK.ID – Seperti dilaporkan Fars News, Minggu (5/1/20), dua hari pasca serangan udara Amerika yang menewaskan dua petinggi militer Iran dan Irak, anggota Parlemen Irak dalam sidang daruratnya, sepakat untuk mengesahkan draf undang-undang pencabutan kesepakatan keamanan antara Irak dan Amerika Serikat, sekaligus penarikan pasukan negara Paman Sam itu dari wilayah Irak.
Berdasarkan undang-undang tersebut, Pemerintah Irak harus mencabut permohonan bantuan dari koalisi internasional anti-Daesh, dan membatalkan kesepakatan yang ditandatangani pada tahun 2016 karena masa operasi militer dan perang di Irak sudah berakhir, serta menyetop segala bentuk kehadiran pasukan asing di Irak.
Parlemen Irak menggelar sidang darurat pada Minggu (5/1/20) karena desakan keras rakyat Irak agar segera mengesahkan undang-undang penarikan pasukan Amerika dari negara itu, terutama pasca teror terhadap Komandan Pasukan Quds, IRGC, Letnan Jenderal Qassem Soleimani dan Wakil Komandan Hashd Al Shaabi, Abu Mahdi Al Muhandis.
Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Sosok Qassem Soleimani
Perdana Menteri Irak, Adel Abdul Mahdi dalam sidang darurat Parlemen Irak mendesak penarikan mundur segera pasukan Amerika dari negaranya.
Bertolak belakang dengan pernyataan Presiden Amerika, Donald Trump yang menuduh Iran sebagai perancang serangan teror di kawasan Timur Tengah, PM Irak menegaskan, justru Iran lah yang selama ini terlibat aktif memerangi terorisme dan mendukung Hashd Al Shaabi yang merupakan bagian dari sistem keamanan resmi Irak.
Sementara laman France24 melaporkan, salah satu poin dalam resolusi tersebut menyatakan bahwa Pemerintah Irak berkomitmen untuk mencabut permintaan bantuan dari koalisi internasional yang memerangi ISIS karena berakhirnya operasi militer di Irak dan sudah tercapainya kemenangan.
“Pemerintah Irak harus mengakhiri keberadaan pasukan asing di tanah Irak dan melarang mereka menggunakan tanah, wilayah udara, atau air dengan alasan apa pun”, lanjut resolusi dimaksud.
Baca juga: Ribuan Pelayat di Baghdad Kutuk ‘Setan Besar’ Amerika
Tujuan utama resolusi itu adalah membuat Amerika Serikat memulangkan sekitar 5.000 tentaranya yang ada di berbagai wilayah di Irak.
Halaman selanjutnya…