TIKTAK.ID – Ribuan pelayat berbaris dalam prosesi pemakaman Jenderal Qassem Soleimani dan Abu Mahdi al-Muhandis pada Sabtu (4/1/20) di Baghdad Irak. Para pelayat turun ke jalanan sambil meriakkan “Amerika Setan Besar”, seperti yang dilaporkan AP.
Jenderal Qassem Soleimani adalah Komandan Pasukan elit Quds dari Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) dan Abu Mahdi al-Muhandis adalah Wakil Komandan Hashd al-Shaabi Irak atau Pasukan Moblisasi Populer (PMF). Mereka berdua di antara yang terbunuh dalam serangan udara Amerika pada Jumat pagi di dekat Bandara Internasional Baghdad yang menyebabkan situasi di kawasan semakin panas.
Iran bersumpah akan membalas tindakan Amerika, membuat kekhawatiran terjadinya perang habis-habisan. Presiden Amerika Serikat Donald Trump berdalih memerintahkan pembunuhan itu untuk mencegah konflik. Pemerintahan Trump menuduh Soleimani merancang serangkaian serangan berbahaya ke pasukan dan pejabat Amerika. Namun tuduhan Trump itu tanpa disertai bukti.
Seorang pejabat koalisi pimpinan Amerika di Irak yang tak mau menyebutkan namanya mengatakan telah mengurangi operasi dan meningkatkan “langkah-langkah keamanan dan pertahanan” di pangkalan yang menampung pasukan koalisi di Irak.
Sementara Washington telah mengirim 3.000 pasukan tambahan ke negara tetangga, Kuwait.
Jenderal Soleimani adalah arsitek regional Iran untuk memobilisasi milisi di seluruh Irak, Suriah dan Libanon, termasuk untuk berperang melawan kelompok teror. Sang Jenderal juga dituduh melakukan serangkaian serangan kepada pasukan AS dan sekutu Amerika yang akan menginvasi Irak pada 2003.
Para pelayat, sebagian besar pria berseragam militer hitam, membawa bendera Irak dan bendera Hashd al-Shaabi yang sangat loyal kepada Jenderal Soleimani.
Banyak dari pelayat yang tak mampu membendung air matanya, mereka meneriakkan: “Tidak, Tidak, Amerika” dan “Mampus Amerika! Mampus Israel!”. Salah seorang pelayat, Mohammed Fadl mengatakan bahwa pemakaman itu merupakan ungkapan kesetiaan kepada para pemimpinnya yang terbunuh.
“Serangan itu sangat menyakitkan, tapi hal itu tak akan menggoyahkan kami,” katanya.
Dua helikopter terbang hilir mudik di atas ribuan pelayat. Di antara pelayat hadir Perdana Menteri Adel Abdul-Mahdi dan para pejabat Irak lainnya.
Halaman selanjutnya…