TIKTAK.ID – Menteri Kehakiman Brasil Sérgio Moro mengundurkan diri dan menuduh Presiden Jair Bolsonaro ikut campur tangan di Kepolisian Federal Negara. Sontak, pengunduran diri dan tuduhan itu memicu aksi protes. Muncul seruan pemakzulan kepada presiden dan desakan penyelidikan terkait isu campur tangan di Kepolisian Federal, seperti yang dilaporkan The Guardian, Jumat (24/4/20).
Dalam pidatonya Jumat malam, Presiden Brasil membantah tuduhan Moro bahwa dirinya menunjuk Kepala Kepolisian Federal yang baru untuk mendapat akses laporan rahasia intelijen.
“Maaf, Pak Menteri, Anda tidak akan membohongi saya,” kata Bolsonaro, diapit oleh sekelompok pendukung yang hampir seluruhnya laki-laki, termasuk putra politisinya Eduardo.
Tuduhan Moro seperti sebuah bom yang memicu protes keras, termasuk di antara kelas politik Brasil. Bahkan, Jaksa Agung Brazil Augusto Aras sampai meminta izin Mahkamah Agung untuk melancarkan penyelidikan.
“Kesaksian Moro … merupakan bukti kuat untuk proses pemakzulan,” kata Gubernur Negara Bagian timur laut Maranhão, Flávio Dino melalui cuitan akun Twitternya.
Sementara itu ketua Komite Konstitusi, Keadilan dan Kewarganegaraan Senat, Senator Simone Tebet melalui cuitannya di Twitter menulis bahwa, jika terbukti, tuduhan itu mewakili “kejahatan tanggung jawab” – pelanggaran yang tak dapat ditembus yang juga dilakukan Presiden sayap kiri Dilma Rousseff dan secara kontroversial digulingkan pada 2016.
Moro merupakan pahlawan orang-orang Brasil yang konservatif karena berhasil memenjarakan orang kaya dan berkuasa selama investigasi kasus korupsi yang dikenal dengan sebutan Operasi Cuci Mobil. Dia menduga Bolsonaro mengganti Kepala Kepolisian Federal Negara dengan seseorang yang disiapkan untuk dapat berbagi laporan rahasia intelijen.
Halaman selanjutnya…