“Dia menginginkan seseorang yang dia punya kontak pribadi, yang dia bisa panggil, mengumpulkan informasi dari laporan intelijen,” kata Moro.
Pengunduran diri Moro hanya seminggu setelah Bolsonaro memecat menteri kesehatannya. Sehingga dengan munculnya isu penyalahgunaan wewenang ini, membuat banyak orang bertanya-tanya berapa lama Pemerintah Bolsonaro masih bisa bertahan.
“Presiden sedang menggali kuburannya sendiri. Dia harus mengundurkan diri dan menyelamatkan kita dari proses impeachment yang panjang, ” cuitan mantan Presiden Brazil Fernando Henrique Cardoso di akun Twitternya.
Surat kabar Folha de São Paulo melaporkan bahwa perwira militer yang membentuk blok penting di kabinet Bolsonaro sedang mempertimbangkan untuk meninggalkan Pemerintah. Bila hal itu benar terjadi maka akan menjadi sebuah pukulan yang berpotensi menghancurkan bagi presiden, seorang mantan kapten tentara.
Baca juga: China Kirim Dokter untuk Periksa Kesehatan Pemimpin Korea Utara
Spekulasi bermunculan dan tersebar luas mengenai kemungkinan motif Bolsonaro mengganti Kepala Polisi Federal Negara Maurício Valeixo.
Sebuah laporan di salah satu surat kabar utama, Correio Braziliense, mengklaim bahwa langkah itu sebagian didorong oleh penyelidikan polisi federal terhadap serangan berita palsu di Kongres dan pengadilan tertinggi yang berfokus pada putra presiden sendiri, Carlos Bolsonaro.
Bolsonaro membantah semua tuduhan yang diarahkan kepada dirinya pada Jumat sore. “Sindiran terkait saya mengetahui investigasi yang sedang berlangsung tidak benar,” katanya, mengklaim bahwa tidak ada yang salah dengan keinginannya untuk melakukan kontak rutin dengan Kepala Polisi Federal yang baru.
Mundurnya Moro membuat kecewa para pemilih Bolsonaro, banyak di antara mereka yang sudah terguncang oleh sikap acuh tak acuh Pemerintah terhadap pandemi virus Corona. Saat ini Brasil memiliki hampir 53.000 kasus Corona yang dikonfirmasi dengan 3.670 kematian.