
TIKTAK.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan dirinya intens bertemu dengan para ketua umum partai politik. Jokowi mengaku pertemuan-pertemuan tersebut dilakukan untuk membahas Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang, dan menjaga stabilitas politik, mengingat situasi ekonomi global yang semakin tidak jelas.
“Sehingga, saya intens berbicara dengan ketua-ketua partai untuk itu, termasuk juga untuk 2024 lah, supaya kita enggak mungkin tutupi itu,” ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (10/10/22), seperti dilansir Republika.co.id.
Kemudian Jokowi menyatakan situasi ekonomi global yang sulit diprediksi dan penuh dengan ketidakpastian ini harus segera diantisipasi. Dengan begitu, kata Jokowi, stabilitas politik dan keamanan pun menjadi terjaga.
Baca juga : Pesan Jokowi ke Penerus Anies: Penanganan Macet dan Banjir DKI Harus Ada Progres Signifikan
“Ya saya bertemu dengan ketua-ketua partai, terutama dalam rangka menjaga stabilitas politik. Sebab, situasi ekonomi global tidak jelas, tidak pasti, sulit ditebak, sulit diprediksi, sulit dihitung, dan sulit dikalkulasi,” terang Jokowi.
Terlebih, lanjutnya, menjelang tahun-tahun Pemilu, Jokowi berharap situasi ekonomi global itu tidak akan berdampak pada ekonomi di dalam negeri.
“Stabilitas politik dan keamanan itu menjadi penting sekali saat ini. Jangan sampai kita menjelang Pemilu, justru ada persoalan besar dalam ekonomi global, terganggu ekonomi kita, itu yang tidak kita kehendaki,” jelas Jokowi.
Baca juga : Baru Dilantik Jokowi Jadi Kepala LKPP, Hendrar Prihadi Bakal ‘Pegang’ Duit Ribuan Triliun
Untuk diketahui, Jokowi sempat bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri di Batutulis, Bogor. Pertemuan itu pun digelar selama 2 jam.
Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto memaparkan bahwa pertemuan itu dilakukan guna membahas berbagai krisis dunia, yaitu krisis pangan dan energi, serta adanya pertarungan geopolitik.
“Hal-hal terkait agenda Pemilu 2024 juga tak luput dari pembahasan, supaya Pemilu 2024 benar-benar menjadi momentum kebangkitan Indonesia Raya dan sekaligus ada kesinambungan kepemimpinan sejak Bung Karno, Bu Mega, Pak Jokowi, hingga kepemimpinan nasional ke depan,” ucap Hasto dalam pernyataan resminya.
Baca juga : NasDem Ungkit Deklarasi Prabowo Usai PDIP Sebut Deklarasi Anies Ganggu Konsentrasi Pemerintah
Hasto menyebut Megawati dan Jokowi membahas langkah-langkah penting dalam menghadapi krisis pangan dan ekonomi dunia. Dia menerangkan, Megawati membagi pengalaman kepada Jokowi dalam menuntaskan krisis.
“Ibu Mega sangat menaruh perhatian terhadap krisis ekonomi dan pangan. Beliau membagi pengalaman lengkap menuntaskan krisis multidimensional. Ketika itu, seluruh jajaran Kabinet Gotong Royong benar-benar fokus dan terpimpin sehingga pada 2004 Indonesia mampu keluar dari krisis,” kata Hasto, mengutip detik.com.